
“
PERILAKU SOSIAL KOMUNITAS PUNK"
Drs.BASUKI IRIANTO M.MPd

OLEH :
v
THOHAR BECKEN
NIM : 12.1.1. -AN
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK”WASKITA DHARMA MALANG”
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah kami
panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.Adapun judul makalah ini
adalah tentang Perilaku Komunitas PUNK
Tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi Tugas sebagai
Ujian Tengah Semester dari mata kuliah Sosiologi.
Meskipun penyusun telah berusaha
untuk menyelesaikan makalah ini
semaksimal mungkin, tetapi seperti
pada ungkapan " Tak ada gading yang tak
retak ", saya menyadari bahwa makalah ini masih
sangat minim dan masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, 17 Mei
2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita sering melihat sekelompok
pemuda berdiri di lampu merah atau di sudut- sudut kota dengan membawa gitar
kecil sambil bernyanyi dan sesekali mereka mengamen di angkot untuk mendapatkan
uang. Dengan dandanan yang urakan dan gaya rambut mohawk ala kaum Indian mereka
seolah percaya diri dan nyaman dengan gaya hidup yang mereka jalani. Mereka itu
disebut anak punk, Punk pertama
lahir di negara Inggris sekitar tahun 1960an, ketika terjadi revolusi industri.
Keberadaan punk lahir ketika itu adalah sebagai bentuk tindakan penolakkan
terhadap segala macam penindasan yang banyak terjadi terutama dikalangan
masyarakat kelas bawah atau pekerja. Orang biasanya mengenal anak punk hanya
dari dandanannya yang unik, beda dari yang lain, seperti baju kumal, jaket
berspike, celana ketat, sepatu boots dan berambut mohawk
ala kaum Indian.
Banyak yang beranggapan bahwa anak punk
yang berpenampilan seperti itu selalu berandalan, perusuh dan selalu bikin
onar. Orang yang berpandangan seperti itu terhadap anak punk yang suka nongkrong
di pinggir jalan biasanya hanya memandang dari segi luar mereka atau dari
dandanan yang menyeramkan. Jika kita mengenal lebih dalam tentang anak punk
tidaklah semua anak punk yang selalu berpenampilan beda itu
selalu bersikap berandalan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian
punk dan Pengaruh
Positif dan negatif bagi komunitas anak Punk?
2. Factor apa yang Menyebabkan Seseorang
Mengikuti Komunitas Punk?
3. Bagaimana
Penyelesaian Masalah komunitas Anak Punk?
C. TUJUAN
1. Untuk
menambah wawasan tentang pengertian dan gaya hidup anak punk
2.
Untuk menambah wawasan dalam menghadapi masalah kelompok sosial dalam
masyarakat.
3. Untuk
para pembaca agar tidak hanya menilai mereka hanya dari sisi negatif nya saja
tapi juga dari sisi positif
nya
BAB II
PEMBAHASAN
Punk berasal dari Bahasa Inggris, yaitu: “Public United Not Kingdom”
yang berarti kesatuan suatu masyarakat di luar kerajaan. Pada awalnya, punk
adalah sebuah cabang dari musik rock dimana musik rock merupakan sebuah genre
musik yang berasal dari musik rock and roll yang telah lahir lebih
dahulu yaitu pada tahun 1955. Subkultur Punk
muncul sekitar tahun 1970 an di Inggris. Punk mulai populer setelah munculnya grup-grup band Sex Pistol,
Velvet Underground, The Ramones, dan lainnya. Grup-grup musik ini menjadi suatu
cambuk dalam memicu munculnya suatu gaya hidup Punk di kalangan anak-anak muda saat itu. Munculnya Punk didasari atas semangat
pemberontakan terhadap segala bentuk kemapanan dalam masyarakat. Semangat ini
berasal dari komunitas anak-anak muda kulit putih kelas pekerja di
London. Mereka adalah kelompok marginal dalam masyarakatnya, dan tentunya
sering menghadapi tekanan persoalan sosial dan ekonomi. Anak-anak muda ini
telah mencapai titik jenuh sekaligus pesimis terhadap kehidupannya. Dari
keadaan itu maka mereka memulai suatu gaya hidup baru yang berbeda dari kehidupan
yang pada saat itu dianggap mapan, (saat itu Inggris sedang dalam masa
industrialisasi modern).
Gaya hidup ini menimbulkan suatu bentuk kebudayaan
sendiri yang berbeda dengan masyarakat umum. Perbedaan ini menjadikan Punk sebuah subkultur dalam masyarakat.
Dengan gaya hidup, cara berpakaian, aliran musik, ideologi dan berbagai hal
lainnya yang berbeda dari masyarakat umum semakin menguatkan eksistensi
subkultur Punk dalam Masyarakat. Gaya
berpakaiannya yang sangat khas menjadi suatu ciri tersendiri dari budaya Punk.
Dengan menggunakan apa saja yang ingin digunakan dalam berpakaian bahkan yang
tidak lazim seperti penggunaan rantai, peniti, dan barang-barang lainnya yang
bagi masyarakat umum tidak lazim digunakan dalam berpakaian. Penggunaan make
up oleh pria dan berbagai hal lain dalam berpenampilan menjadikan budaya Punk benar-benar ingin berbeda dari
masyarakat umum yang pada saat munculnya Punk.
Punk mulai masuk ke Indonesia sekitar akhir 1970 an.
Masuknya gaya hidup punk ke Indonesia
diawali pula oleh masuknya musik-musik beraliran Punk ke Indonesia namun perkembangannya tidak sepesat di negeri
asalnya. Punk di Indonesia pada
awalnya hanyalah sebuah komunitas kecil yang tidak terang-terangan menunjukkan
gaya hidup Punk. Kemudian anak-anak
muda mulai meniru gaya berpakaian dan mulai memahami ideologi dan akhirnya
menjadikan Punk sebagai gaya
hidupnya. Pada perkembangannya baik di negeri asalnya maupun di
Indonesia, Komunitas Punk telah
mempunyai suatu subkultur tersendiri yang diakui masyarakat dan terkadang
dianggap menyimpang. Punk juga telah
semakin populer dengan timbulnya Punk
sebagai suatu Trend. Contohnya ialah dalam dunia Fashion gaya berpakaian
Punk menjadi trend fashion masyarakat
umum.
Dengan
demikian, Punk merupakan sub-budaya
yang lahir di London, Inggris, yang menjadi wadah untuk mencurahkan kritik dan
protes atas penguasa pada waktu itu. Punk
memiliki ideologi sosialis yang bersifat bebas. Punk lebih dikenal melalui gaya busananya seperti potongan rambut
Mohawk, jaket penuh dengan spike dan bedge, sepatu boots, jeans ketat, badan
bertato, body piercing, dan hidup di jalan-jalan. Proses modernisasi di Indonesia
menyebabkan kehadiran Punk sebagai
gaya hidup baru, yang umumnya dianut oleh sebagian kaum muda.
Punk kemudian lebih dikenal sebagai tata cara hidup
sehari-hari, dengan ekspresi diri yang menjurus pada gaya hidup bebas seperti free sex, nongkrong di jalan, ngamen,
mengkonsumsi alkohol, main musik dengan Pogo, dan gaya busana yang nyeleneh.
Orang-orang yang mengikuti gaya hidup Punk
disebut anak Punk. Persebaran gaya
hidup Punk sangat marak di kota-kota
di Indonesia, salah satunya di Jakarta. Anak Punk yang ingin hidup bebas, tanpa ada aturan yang mengatur segala
aktivitas serta perilaku mereka, menjadi sebuah masalah yang perlu dikaji dalam
makalah ini.
Berikut ini adalah permasalahan
mengenai perilaku sosial anak punk:
Analisis
menggunakan prinsip SWOT
a.
Kekuatan ( Strength)
Beberapa poin
yang dianggap nilai positif dari komunitas punk:
Mereka ( anak
punk ) menganggap bahwa semua anak punk adalah kawan dan bersaudar tanpa ada
senioritas dan junioritas. Semua sama dan sejajar / setara, punk menganggap
kebersamaan sesama anak punk satu sama lain akan membuat mereka bersatu dan
lebih kuat.
Kebebasan bagi
anak punk adalah kebebasan untuk mengatur dan mengontrol dari dirinya sendiri.
Jadi segala sesuatu muncul dari kesadaran diri sendiri untuk bertindak dan
berbuat sesuatu. Biasanya jika mereka sudah berfikir seperti itu anak punk akan
bekerja berdasarkan inisiatif dari diri sendiri dan tidak perlu diatur dan
mengatur orang lain. Pola pikir seperti itu akan menimbulkan sikap mandiri
seseorang, yang dalam komunitas punk mereka biasa memakai filosofis dan
semboyan DIY (Do It Yourself ) atau biasa diartikan “jadilah dirimu sendiri”.
b.
Kelemahan ( Weakness )
Beberapa
poin yang menjadi nilai negatif dari komunitas punk :
Gaya mereka cenderung menyeramkan sehingga terkadang membuat masyarakat takut bila
bertemu anak punk
Pergaulan bebas mereka
rentan terhadap gaya hidup yang merusak, seperti Free Sex, Narkoba, Minuman keras.
Ada sebagian anak punk yang memanfaatkan “ keseraman” mereka
untuk melakukan kriminalitas.
c.
Peluang ( opportunity )
Kurang nya keharmonisan di rumah sehingga anak lebih nyaman
berada di luar rumah
Kurang nya komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua
Lingkungan dunia luar semakin besar
pengaruhnya disebabkan oleh faktor-faktor kemajuan teknologi, transportasi,
informasi maupun globalisas
Rasa tidak puas terhadap pemerintahan,
ataupun protes terhadap dalam rumah sehingga anak lebih
nyaman berada di luar rumah
Kurang nya komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua
Lingkungan dunia luar semakin besar
pengaruhnya disebabkan oleh faktor-faktor kemajuan teknologi, transportasi,
informasi maupun globalisas
Rasa tidak puas terhadap pemerintahan,
ataupun protes terhadap kebebasan yang terkekang.
d.
Tantangan / Hambatan ( Threats )
Dikucilkan di masyarakat karena hanya dianggap sebagai
pelaku kriminalitas
Terjaring razia karena di anggap mengganggu ketertiban umum
Mendapatkan perlakuan yang berbeda dari masyarakat karena
hanya dianggap sebagai sampah masyarakat
> Pengaruh Positif bagi komunitas
anak ‘’Punk’’ :
1) Adanya tempat
untuk mengekspresikan diri.
2) Mereka merasa
cocok dengan lingkungan pergaulan yang mereka pilih.
3) Komunitas punk
(khususnya bagi yang terampil) bisa membantu pemerintah untuk mengurangi
pengangguran.
4) Mempererat jalinan
silaturahmi dan tali persaudaraan.
> Pengaruh Negatif bagi komunitas
anak ‘’Punk’’ :
1) Penampilan dan
gaya komunitas Punk yang tidak sesuaui dengan etika budaya Indonesia,
menyebabkan mereka dipandnag sebelah mata oleh masyarakat.
2) Mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif
seperti :
narkoba,seks bebas, mabuk-mabukan, dan menjadi anak yang liar.
narkoba,seks bebas, mabuk-mabukan, dan menjadi anak yang liar.
3) Membuat jiwa
seseorang menjadi kasar, melakukan tindakan anarkis karena selalu menghadapi
hidup dengan mengekspresikan kemarahan karena pengekangan dari orang lain.
4) Mengganggu
ketentraman malam.
B. Faktor – faktor dari yang
Menyebabkan Seseorang Mengikuti Komunitas Punk
Punk sebenarnya bukanlah sekedar fashion, Komunitas Punk
merupakan bagian dari kehidupan dunia underground. Mereka tidak hanya
sekedar sekelompok anak muda dengan busana yang ekstrim, hidup di jalanan dan
musik yang keras, tetapi yang mendasar adalah mereka mempunyai ideologi politik
dan sosial. Kehadiran mereka adalah perlawanan terhadap kondisi politik, sosial
dan budaya yang ada dalam masyarakat. Komunitas ini juga menghasilkan karya
yang cukup banyak. Namun mereka tidak terlalu meng-ekspos karya mereka.
Hidup mereka selalu identik dengan gaya hidup dan musik yang berbekal etika DIY
(Do It Yourself : kita dapat melakukannya sendiri).
Punk hanya aliran. Tetapi jiwa dan kepribadian pengikutnya akan kembali lagi
ke masing-masing individu. Motto dari komunitas Punk itu tersebut, Equality
(persamaan hak) itulah yang membuat banyak remaja tertarik bergabung
didalamnya. Punk sendiri lahir karena adanya persamaan terhadap jenis
aliran musik Punk dan adanya gejala perasaan yang tidak puas dalam diri
masing-masing sehingga mereka mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup Punk.
Adapun faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
yang menyebabkan dirinya tertarik mengikuti komunitas Punk :
1. Rasa seni
yang kental, dan mereka ingin mengekspresikan seni tersebut.
2. Mereka
ingin dianggap sebagai bagian masyarakat, dan agar diakui keberadaannya.
3. Rasa
tidak puas terhadap pemerintahan, ataupun protes terhadap kebebasan yang
terkekang.
4. Punk sebagai
bentuk perlawanan yang “hebat” karena menciptakan musik, gaya hidup, komunitas,
dan kebudayaan mereka sendiri
5. Punk sebagai
suatu keberanian dalam melakukan perubahan dan pemberontakan.
6. Sebagai
suatu bentuk apresiasi trend remaja dalam bidang fashion dan musik.
7. Ingin
menutupi ketidakpuasan atau ketidakberdayaan hidup maupun perasaan inferior
mereka dalam bentuk penampilan yang superior dan unik di mata masyarakat.
8. Ingin
mengekspresikan kemarahannya melalui suatu simbolisme berupa atribut bergaya punk
dan pemikiran-pemikiran ideologi anti-kemapanan.
9. Untuk
menutupi kemarahan dan rasa frustasi dari ketidakpuasan terhadap sistem yang
telah diterapkan baik oleh orangtua maupun masyarakat.
C. Penyelesaian Masalah yang Bijak untuk Para Anak
Punk :
1) Menjauhkan anak
dari lingkungan teman-teman sepermainan yang berprilaku menyimpang.
2) Keluarga harus
bisa lebih dekat dengan anak, menyadarkan anak agar tidak kembali lagi menjadi
anak punk dengan perilaku yang negatif.
3) Memberikan
bimbingan serta penyuluhan kepada komunitas punk.
4) Mendirikan panti
sosial atau panti rehabilitasi untuk anak punk.Bagi anak punk yang bermasalah
akan diberikan shock therapy agar anak tersebut menjadi jera dan menyesal akan
perbuatannya yang telah merugikan diri sendiri maupun orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Punk sebagai suatu bentuk Kebudayaan tidak dapat begitu
saja dianggap sebagai suatu penyimpangan. Namun apabila kita melihat dari sudut
pandang Kriminologi maka Kebudayaan Punk dapat dikatakan sebagai suatu bentuk
penyimpangan. Bentuk penyimpangan ini dapat meliputi seluruh subkulturnya
sehingga menjadikan subkultur punk sebagai suatu penyimpangan subkultur (delinquent
Subculture). Penyimpangan ini dipelajari dan dialirkan melalui budaya dan
akibat dari suatu perbedaan kesempatan dalam meraih kesuksesan .
Penyimpangan itu sendiri terjadi akibat adanya prasangka (prejudice) dari masyarakat umum yang menyebabkan terjadinya suatu proses labelling terhadap subkultur Punk. Pelabelan ini juga tidak dapat disalahkan karena masyarakat umum juga mempunyai suatu sistem nilai dan norma yang menyebabkan suatu subkultur yang berbeda dari norma-norma itu akan dianggap menyimpang.
Penyimpangan yang terjadi lebih disebabkan adanya perbedaan nilai-nilai budaya Punk yang berseberangan dengan budaya masyarakat umum yang lebih dominan dalam masyarakat.
Penyimpangan itu sendiri terjadi akibat adanya prasangka (prejudice) dari masyarakat umum yang menyebabkan terjadinya suatu proses labelling terhadap subkultur Punk. Pelabelan ini juga tidak dapat disalahkan karena masyarakat umum juga mempunyai suatu sistem nilai dan norma yang menyebabkan suatu subkultur yang berbeda dari norma-norma itu akan dianggap menyimpang.
Penyimpangan yang terjadi lebih disebabkan adanya perbedaan nilai-nilai budaya Punk yang berseberangan dengan budaya masyarakat umum yang lebih dominan dalam masyarakat.
Salah satu
penyebab semakin terasanya adanya penyimpangan adalah dampak dari media massa.
Dalam pemberitaan kriminal sering terjadi pengidentifikasian pelaku kenakalan
anak yang bergaya punk sebagai punk. Hal ini menumbuhkan pendangan di
masyarakat bahwa subkultur punk memiliki nilai perilaku yang termasuk nakal.
Perbedaan nilai
yang ada antara subkultur punk dengan masyarakat umum yang berbudaya arus utama
seharusnya dapat lebih diterima sebagai bentuk budaya yang dilihat secara
holistik. Dengan itu maka nilai punk yang berbeda dapat dipahami oleh
masyarakat tanpa menimbulkan konflik. Dalam hal ini kita harus dapat menghargai
budaya Punk namun kita juga harus menghargai budaya yang berkembang dalam
masyarakat luas. Media juga harus dapat menghargai perbedaan tersebut tanpa
membuat pemberitaan yang dapat memunculkan prasangka dan stereotip terhadap
punk dalam masyarakat. Kita harus bisa meminimalisir konflik yang dapat terjadi
antara masyarakat umum dan masyarakat Punk. Masing-masing kebudayaan harus arif
dalam memandang kebudayaan lainnya.
B.
SARAN
Kita harus melakukan perubahan dan pemberontakan terhadap sesuatu yang
tidak diinginkan oleh mereka.Sebaiknya membiarkan anak tersebut mengeluarkan
aspirasi mereka dan memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat
masing-masing. Dan kurangnya kasih sayang dan
perhatian dari orang tua memberikan dampak buruk dalam kehidupan mereka.Sebagai
orang tua sebaiknya harus selalu memberikan perhatian yang lebih untuk anaknya,
memantau anak-anaknya.Memantau tentang sejauh mana pergaulan buah hati mereka
agar tidak terjerumus ke dalam hal yang negatif dan tidak melakukan perbuatan
yang menyimpang dari norma-norma yang sudah ada. Dari sisi lain, teman, jika kita salah dalam memilih pergaulan kita
akan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik.Maka berhati-hatilah
dalam bergaul, jangan mudah terpengaruh oleh hasutan-hasutan teman yang bisa
memberikan dampak negatif untuk kita. Apabila tidak ada perubahan dari mereka, maka mereka akan dianggap sebagai sampah
masyarakat. Komunitas Punk harus lebih bisa menunjukkan karya-karya mereka yang
dapat dihargai oleh masyarakat. Komunitas Punk juga harus lebih aktif dalam
kegiatan bakti sosial ataupun kepedulian terhadap lingkungan yang ditunjukkan
dengan prestasi-prestasi yang membanggakan.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
id.wikipedia.org/wiki/Punk
- jakarta.kompasiana.com/sosial-budaya/2012/06/11/fenomena-punkers-di-jakarta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar